Regulasi Ion H+ dan Ion HCO3- Pada Ginjal – Nah, kali ini saya akan memberikan informasi yang merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu kesetimbangan asam basa. selain sistem buffer kimia dan respirasi, ginjal juga berperan dalam menjaga tingkat keasaman dan kebasaan pH darah. berikut informasinya.
Yang paling berperan penting dalam kesetimbangan asam basa tubuh adalah ginjal, walaupun mekanisme kerjanya lambat tetapi ampuh untuk menyeimbangakan tingkat keasaman dan kebasaan darah baik itu disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi maupun penyakit. Mengapa ginjal dikatakan ampuh dalam menyeimbangkan tingkat keasaman dan kebasaan darah? Hal ini dikarenakan ginjal mampu untuk membuang atau mengeksresikan baik ion H+ maupun ion HCO3- secara langsung melalui urine, sedangkan system respirasi hanya mampu mengurangi ion tersebut melalui peningkatan maupun penurunan kada CO2 dalam tubuh.
Yang paling berperan penting dalam kesetimbangan asam basa tubuh adalah ginjal, walaupun mekanisme kerjanya lambat tetapi ampuh untuk menyeimbangakan tingkat keasaman dan kebasaan darah baik itu disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi maupun penyakit. Mengapa ginjal dikatakan ampuh dalam menyeimbangkan tingkat keasaman dan kebasaan darah? Hal ini dikarenakan ginjal mampu untuk membuang atau mengeksresikan baik ion H+ maupun ion HCO3- secara langsung melalui urine, sedangkan system respirasi hanya mampu mengurangi ion tersebut melalui peningkatan maupun penurunan kada CO2 dalam tubuh.
Peranan ginjal dalam menjaga tingkat keasaman dan kebasaaan darah adalah dia mampu untuk merearbsorpsi maupun mensekresi ion H+ maupun ion HCO3- tergantung keadaan tingkat keasaman atau pH darah sendiri.
Pada ginjal terjadi mekanisme yang bertolak belakang antara ion H+ dan ion HCO3- dimana apabila terjadi penyerapan ion H+ maka akan terjadi sekresi ion HCO3- dan begitu pula sebaliknya.
Penyerapan Ion HCO3- dan Sekresi Ion H+
Tampak pada gambar diatas terjadi penyerapan ion bicarbonate. Penyerapan ion bicarbonate tersebut disertai pengeluaran atau sekresi dari ion hydrogen. Terlihat bahwa ion bicarbonate tersebut terbentuk dari gabungan molekul Carbon Dioxide dengan Air kemudian dikonversi menjadi asam carbonate kemudian terurai mejadi ion hydrogen dan ion bicarbonate yang kemudian ion bicarbonate tersebut diserap kembali ke dalam pembuluh darah dan ion hydrogen tersebut disekresikan menuju lumen tubulus yang nantinya apabila ion tersebut bertemu dengan ion bicarbonate dengan enzim carbonic anhydrase akan terbentuk lagi asam carbonate. Sel yang berperan pada proses ini adalah sel interkalar tipe A.
Diatas merupakan Contoh Pembentukan HCO3- Dengan Mensekresikan Monohydrogen Phospate.
Diatas merupakan Contoh Pembentukan HCO3- Dari Hasil Metabolisme Asam Amino Glutamine dan Sekresi ion NH4+.
Penyerapan Ion H+ dan Sekresi Ion HCO3-
Tampak pada gambar diatas terjadi penyerapan ion H+ dan sekresi ion HCO3-. Mekanisme untuk konversi molekul tersebut sama dengan penyerapan ion HCO3- dengan menggunakan enzim carbonic anhydrase lalu membentuk asam carbonate kemudian akan terurai menjadi ion H+ dan ion HCO3-.
Jadi, ketika terjadi alkalosis respiratory (pH darah naik akibat gangguan respirasi) maka yang akan melakukan kompensasi adalah ginjal. Apabila pH darah naik maka ginjal akan mensekresikan ion HCO3- dan menyerap ion H+ agar pH darah dapat diturunkan dan kembali normal. Begitu pula jika terjadi acidosis respiratory (penurunan pH darah akibat gangguan respirasi) maka ginjal akan mensekresikan ion H+ dan menyerap ion HCO3-.
Sumber:
Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy and Physiology. 9th ed. USA: Pearson Education; 2013.
Martini FH, Nath JL, Bartholomow EF. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 9th ed. USA: Pearson Education; 2012.
Sharewood L. Introduction to Human Physiology. International ed. USA: Brooks/Cole, Cengage Learning; 2013.
KLIK DISINI-E3NCLOUD
terima kasih sudah dishare...barakallah
BalasHapus